Manfaat Lidah Mertua
- Pembersih udara alami terbaik
Lidah mertua memiliki kemampuan untuk memurnikan udara lebih baik daripada kebanyakan tanaman dalam ruangan lainnya, sehingga menjadi pilihan yang sangat baik untuk pencinta tanaman hias serta orang yang sadar kesehatan. Lidah mertua mampu menyerap karbon monoksida dalam jumlah berlebihan dan mengeluarkan oksigen serta menyaring racun lain dari udara seperti benzena, xilena, trikloroetilen, dan formaldehida.
- Penghilang polusi udara dalam maupun luar ruangan
Sebuah studi mengklaim bahwa polusi udara dalam ruangan bisa sama mematikannya dengan polusi udara luar ruangan.
Ada banyak cara untuk mengurangi polusi udara di dalam maupun di luar ruangan dan cara terbaik adalah dengan menanam lidah mertua baik di dalam maupun luar ruangan. Lidah mertua dapat tumbuh dengan baik dalam kedua kondisi tersebut dan dapat mentolerir sinar matahari langsung yang sangat sedikit tanaman dalam ruangan yang mampu melakukannya.
- Pemasok oksigen melimpah
Sebuah laporan teoritis yang diterbitkan di Universitas Harvard menunjukkan bahwa lidah mertua adalah salah satu tanaman hias yang paling banyak memberi oksigen, sehingga manfaat kesehatannya bagi manusia tidak dapat disangkal. Lidah mertua secara efisien menyerap racun dan melepaskan oksigen ke lingkungan. Tanaman dapat melepaskan kelembapan di udara dan mengurangi risiko alergi di udara secara efektif.
- Tanaman anti kanker
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kemampuan lidah mertua dalam menyerap dan menyingkirkan lingkungan dari polutan udara beracun dan agen penyebab kanker seperti benzena, formaldehida, xilen, dan toluena menjadikannya pilihan yang efektif untuk mengobati dan mencegah penyakit mematikan ini.
- Penyerap karbon dioksida malam hari
Lidah mertua juga mampu mengurangi karbon dioksida (CO2) bahkan di malam hari. Hal ini disebabkan oleh Crassulacean Acid Metabolism (CAM). CAM memiliki kemampuan untuk melakukan jenis fotosintesis tertentu yang biasanya dilakukan oleh tanaman yang toleran kekeringan, iklim kering dan tanaman sukulen. Mereka membuka stomata pada malam hari untuk meminimalkan kehilangan air dalam kondisi iklim panas.